Laman

Senin, 14 April 2014

[FanFiction] Forgive Me, Please!! (Horor Version)

Aku tak peduli dengan hujan deras yang sedang mengguyur tubuhku. Aku akan berdiri disini sampai dia memaafkanku. Walaupun kakiku sudah kaku-kaku dan hampir keram (apalah namanya bodo amat dah) #plakkk.

“Mikaa, tolong maafkan aku. Aku tak pernah bermaksud melakukan itu kepadanya. Percayalah padaku Mikaa. Aku hanya dituntut Taka!!” teriakku.

“Sudaahlah Toru, sampai kapanpun aku tak akan bisa memaafkanmu. Meskipun kau melakukan apapun untuk mendapatkan maafku, termasuk dengan terus menerus berdiri di depan rumahku seperti sekarang ini. Hiks” jawabnya dan aku bisa mendegar kalau dia menangis, dasar cengeng, ayam butut aja di tangisi menyebalkan, batinku.

“Aku tahu kau sangat sakit melihat apa yang telah kulakukan kemarin malam. Tapi percayalah padaku, aku tak pernah ada maksud untuk melakukan itu. Aku selalu mengingatmu Mika, selalu ingat jika aku selalu mencintaimu” ku coba sebisa mungkin untuk menjadi raja gombal berharap Mika akan memaafkanku, ciyeee.

Tak ada jawaban.

Memang yang sudah kulakukan itu sangat fatal. Kalau saja aku tak mendengarkan apa yang dikatakan Taka kemarin malam, mungkin Mika tak akan pernah semarah ini kepadaku. Dasar Taka aku tak mau memaafkanmu, kalau perlu aku gak mau lagi jadi gitaris one ok rock. Apa sih aku berfikir sempit seperti itu. Kalau berhenti jadi gitaris buat makan darimana coba. Aarrgghhh ..

Flashback
Malam itu Taka menginap di rumahku untuk menyelesaikan aransemen musik untuk lagu-lagu yang Taka buat. Seperti biasa, Taka selalu meminta hal yang macam-macam ketika aku sedang bersamanya ataupun ketika kami sedang berkumpul bersama disertai Ryota dan Tomoya. Selalu di waktu yang tidak tepat dan tak bisa ditunda. Dasar Taka sebenarnya aku ga ikhlas terus-terus dijadikan pembantu kek gini.

01.55 am
“Toruuu, yuhuuuu!!

Taka memanggilku ketika aku sedang asik membuat chord-chord lagu dengan gitarku.

“Iya, ada apa Taka? Biasa aja keles manggilnya.

“Aku sangat lapar.  Bisakah kau membelikanku ayam bakar with sauce mayonnaise nyammii?”

“Apa kau gila Taka? Ini tengah malam. Mana ada restoran yang menjual ayam bakar selarut ini” jawabku kesal, nada suaraku meninggi.

“Ayolah Toru aku memang sedang gila. Kau tahu kan, aku tak bisa fokus bekerja kalau keinginanku masih belum terpenuhi. Apalagi menyangkut keadaan perutku”

Dengan terpaksa, aku pergi keluar untuk menbelikannya ayam bakar. Nihil. Aku tak menemukan satu restoran pun atau rumah makan yang menjual ayam bakar selarut ini di sekitar tempat tinggalku, kecuali di seberang sana, tapi aku takut. Ku putuskan untuk kembali ke rumah karena pekerjaanku memang masih banyak sekali. Belum lagi nyetrika se-rigen, nyuci baju dua ember, nyuci gelas bekas kopi kemarin ada sekitar satu lusin gelas kotor. Huh rempong deh gue.

“Maaf Taka, aku tak menemukan satu restoran pun yang menjual ayam bakar. Lagi pula tukang potong ayamnya juga belum bagun.

Ku gantungkan baju hangatku dan melajutkan pekerjaanku kembali.

“Aiiisshh!!! Ayolah Toru. Aku ingin sekali ayam bakar” Taka kembali lagi merengek sambil mengguncang-guncangkan tanganku. Sepertinya sakit ngidamnya kambuh lagi.

Aku tak menggubrisnya. Aku tetap fokus pada permainan gitarku. Tapi aku meresponnya ketika ia mulai berbicara kembali. Lagi pula aku tidak bisa konsentrasi kalau mendengar suara Taka yang meraung-raung kelaparan.

“Bagaimana kalau kau membuatkannya untukku chef?”

“Tidak ada daging ayam di lemari esku” ucapku datar.

“Iya, aku tahu aku tahu. Kau potong saja ayam itu” ucap Taka sambil mengarahkan jari telunjuknya menuju ayam bantam yang berada dalam kandang yang sering digunakan sebagai kandang anjing pudle.

“Tidak, tidak, tidak. Lagipula itu bukan ayamku, itu ayam bantam kesayangan Mika. Dan Mika sedang menginap di rumahku, kalau kamu mau potong aja sendiri

“Aku tahu Toru jika dia menginap disini, tapi sekarang dia sudah tidur kan bersama adik perempuanmu. Ayolah, besok pagi kau bisa membelikan ayam yang sama untuk menggantikan ayamnya sebelum dia bangun.”

Tak ada respon dariku. Kalau Mika bangunnya lebih pagi dariku bagaimana?

“Yasudah terserah kau saja jika kau tak ingin pekerjaan kita selesai malam ini”.

Dia mulai berbicara lagi. Kali ini aku benar-benar Skak matt, tidak bisa menolak lagi. Ngeyel banget ni anak orang.

“Ya ya ya Mr. Freak. I’ll do it”

Terpaksa aku meng-iya-kan apa keinginannya. Apa boleh buat, dia memang seperti itu. Pekerjaannya tak akan selesai ketika keinginannya belum terpenuhi, sedangkan besok siang adalah deadline untuk menyelesaikan semua aransemen lagu-lagu ini. Ah, tapi aku juga tidak ingin mengecewakan Mika. Maafkan aku Mika. Aku yakin kau pasti tidak akan memaafkanku jika kau tahu akan hal ini.

Setelah 30 menit berlalu, ku berhasil membuat ayam bakar with sauce tomat – karena myounaisenya gak ada – yang diinginkan Taka.

“Enak sekali Toru, kau koki yang hebat. Ayam bantam bisa kau sulap menjadi ayam bakar seenak ini, nyam nyam nyam.

Taka berbicara padaku dengan mulut yang masih terisi penuh ayam bakar, sembari mengacungkan jempolnya ke arahku. Aku tak menghiraukannya.

Selang beberapa detik setelah Taka bicara, terdengar suara gelas tiba-tiba terjatuh yang sepertinya berisi penuh air putih. Taka dan aku refleks menoleh ke arah sumber suara. Kaget.

“Mikkaaa oh Noooo!!

“Ayamkuuuuuuu??” Mika terpaku.

***

Hari sudah larut malam. Dan aku masih berdiri di depan rumah Mika dengan baju yang masih basah setelah hujan mengguyurku siang tadi. Sepertinya tidak ada harapan untuk Mika memaafkanku. Tetap, aku akan berdiri disini hingga dia memaafkanku.

Ponselku berdering.

“Sebuah Email? Dari Mika” batinku senang.

From: My Miichaan
Aku sungguh kecewa padamu Toru. Aku sangat marah sekali padamu. Aku tak tahu apa aku bisa memaafkanmu atau tidak. Mungkin maafku akan kau dapatkan jika kau bisa menghadirkan Hiro, ayam bantamku itu di sisiku kembali.

Deg. Ada sesuatu yang membuat sakit di dadaku. Aku tak pernah melihat dia semarah itu kepadaku sebelumnya. Dan aku tahu, dia selalu serius dengan ucapannya.

Rasanya aku ingin menjerit sekencang-kencangnya. Tapi, tiba-tiba sakit yang luar biasa menyerang kepalaku. Pandanganku kabur. Kakiku lemas, tak bisa menopang tubuhku untuk berdiri. Tubuhku tersungkur. Kemudian, gelap. #tuh kan keram – eh setroke..
-End-
______________________________________________________________________

Ceritanya sih FF, tapi geje banget yak? Yasudah, ini Cuma ff, ckckck :D
Tau gak sih ayam bantam itu apa? Belum tau yak?
Ayam bantam itu nama lain dari ayam kate. Tau kan ayam kate apa? Kebangetan kalo gak tau mah, ckckck.
Badewey, ni ff terinspirasi dari iklan mie se*piiiiiiiiippp* (sensor), haha.
Yasudahlah, segitu aja.
Kalo gak suka gapapa :D

Maaf yak ngeselin, hihi.

Arigatou Gozaimasu :3
karya Iva dengan hasil editan Reni Nuraeni :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar