Jumat, 18 Juli 2014
Ketika Kian Santang Menjadi Kian Sinting
Berhubung lagi dongkol sama sinetron-sinetron laga di tipi, jadi aku mau berbual dan bergeje-geje ria disini.
Langsung aja ah. Jadi gini, adek aku yang laki (masih 6 tahun) suka nonton sinetron laga. Tau kan Raden Kian Sinting (eh) Santang? Suka sebel deh kalo adekku ini udah nonton yang beginian. Bukannya apa-apa ya. Selain sinetron laga itu suka lebay kalau ngomong, pemeran-pemeran perempuannya itu loh (aku gak tau siapa aja tokoh-tokohnya) menor-menor. Kan itu sinetron laga, alur ceritanya kan nyeritain kehidupan kerajaan dulu. Lah, emang zaman dahulu kala udah ada salon apa? Kok bisa-bisanya si peyem-peyemnya itu udah pake bulu mata, eyeliner, eyeshadow, blash on, lipstick, lip gloss, dan apa lah semua itu. Ah aneh banget lah!
Terus pakaiannya. Pakaian mereka juga udah pada nyentrik-nyentrik gituh. Bayangin aja yah, perempuan-perempuannya itu pake kebaya gaun gituh yang pake burkat buricak burinong, terus dalam kondisi kaya gituh mereka harus fight. Bisa fight gimana coba, yang ada ribet sama kebayanya. Udah kebaya, pake kemben, pake burkat, kebaya gaun lagi. Oh em ji hellooow, udah nyangkut-nyangkut aja keles kalau kejadiannya di dunia nyata mah.
Ah udah ah nulisnya, males ngetik.
Itu sekilas info tentang sinetron absurd dari Indonesia dan masih banyak lagi sinetron-sinetron absurd lainnya yang malesin banget.
Sabtu, 17 Mei 2014
Cahaya Islam Untukku
By: R. Seishin Mizunashi
Manusia dilahirkan ke
dunia ini tidak ada yang sempurna. Setiap insan yang menginjakkan kakinya di
dataran bumi ini pasti dibekali dengan kekurangannya. Namun, Tuhan tidak
menjadikan kekurangan itu sebagai benteng yang menghalangi manusia untuk
berkarya. Karena dengan kekurangan itulah kita tahu akan kelebihan kita yang
sebenarnya. Kuncinya hanya satu, bersyukurlah!. Islam adalah agama yang
sempurna, Islam menghargai martabat manusia, Islam juga menghormati kaum
wanita, Islam pulalah yang membuatku menjadi berbeda dan berkarya. Ibu bilang,
wanita muslimah itu bagaikan intan yang disimpan di dalam lemari yang terkunci,
terjaga dari kejahatan dan selalu terlindungi. Berbeda dengan intan yang
terlantar di pinggir jalan, dijual murahan, kadangkala sudah cacat dan
ternodai, kalau sudah seperti itu, siapa yang masih mau untuk membelinya dengan
mahal, bahkan mungkin nantinya akan terasingkan.
Ketika itu, Aku baru
pulang dari negeri sakura, Aku bersyukur sekali karena mendapatkan beasiswa
untuk melanjutkan kuliahku di Jepang, tepatnya di Tokyo University. Suasana musim semi yang masih
kurasakan kini semakin menjauh, mungkin bulan April sekarang Aku tidak bisa
mengikuti hanami lagi bersama
kawan-kawanku di sana. Tidak apalah yang penting bagiku sekarang adalah
keluargaku yang berada di bumi yang subur nan makmur ini, Indonesia tercinta.
Saat ini, Aku tengah berteduh di sebuah kafe di daerah Jakarta, hujan yang
mengguyur kota metropolitan ini memaksaku untuk membeli secangkir kopi hangat
dan beberapa cemilan. Sambil menunggu hujan reda, Aku pun berjalan ke tempat
duduk paling pojok, karena kursi di depan sudah banyak di tempati orang.
Maklumlah, kalau suasana hujan seperti ini kafe itu jadi ramai dikunjungi
orang-orang.
Aku duduk di samping
seorang wanita dengan rambut diikat satu di atas dan tepat di depan wanita itu
seorang lelaki yang berperawakan kekar, sepertinya mereka tengah kencan,
pikirku. “Rena!!.” Tiba-tiba suara memanggil namaku. Ternyata wanita di
sampingku yang memanggilku. “Chika!!.” Ku sapa pula wanita yang ku kenal itu.
Ternyata wanita itu adalah Chika, nama aslinya Jesika Kirana Sari. Teman
sekelasku ketika di SMP dan SMA, Aku kaget bukan main dan Chika pun merasakan
hal yang sama. Kami pun bersalaman dan saling tegur sapa menanyakan kabar
masing-masing. “Rena!, apa kau melupakan aku?” Tanya seorang laki-laki yang
duduk di depan Chika. Kami terlalu asyik mengobrol sehingga melupakan orang
yang kini ada di depan kami. “Eh, kamu…” Aku berusaha untuk mengingat lelaki
itu. “Ini Hanif, yang dulu sering kita buli, hahaha.” Chika memberitahuku,
mungkin karena terlalu kesal melihatku berfikir lama. “Oo.. Hanif, iya iya aku
ingat sekarang. Maaf ya dulu kau sering dibuli oleh kami.” Aku berusaha
tersenyum dan meminta maaf atas perlakuanku dulu. Ternyata Hanif berubah
seratus delapan puluh derajat, yang dulunya dia pendek dan gendut, kini berubah
menjadi seorang pria berbadan kekar dan tinggi. “Eh, Rena! Ternyata
penampilanmu sekarang berubah ya, hehehe.” Hanif meledek. Aku tersentak,
penampilanku yang dulu dengan yang sekarang memang jauh berbeda, dulu Aku tak
berkerudung, sekarang Aku sudah menjadi seorang akhwat yang mengenakan hijab
dengan rapi dan tertutup.
Chika lalu berbalik
menatap penampilanku yang sedari tadi tidak menyadarinya “O iya, sekarang jadi
ustadzah ciyee!.” Chika pun ikut meledekku. Sementara itu, Hanif dan Chika
mentertawakanku
seolah lucu melihat penampilanku yang berbeda dengan enam tahun silam. Kemudian
seorang pelayan yang mengantarkan pesananku tiba dan menyimpannya di atas meja di depanku, Hanif dan Chika pun
berhenti tertawa, akhirnya. “Kalian ini bagaimana sih, bagus dong kalau berubah
ke arah yang lebih baik.” Timpalku sambil mencoba meneguk kopi hangat hari ini.
“Maksudmu, berarti dulu kau tidak begitu baik?” Chika bertanya penasaran.
“Hmm.. begitulah.” Jawabku singkat, tentu saja Chika masih penasaran dengan
pertanyaannya.
Aku malu ketika
mengenang masa remajaku yang begitu feminis. Hidupku terlalu liberal saat
itu, hingga Aku berani memarahi Ibuku sendiri karena hal sepele, memukul adikku
Aliya karena ada sedikit kesalah fahaman. Aku membuat geng bersama
teman-temanku, salah satunya Chika. Dulu kami belum kenal Islam lebih jauh,
bahkan mungkin tidak mau kenal Islam karena aturan-aturannya yang menurutku
terlalu kejam, apalagi pada kaum wanita. Sepertinya pergerakan wanita itu
dibatasi dengan aturan-aturan tertentu. Bahkan Islam itu sepertinya
membeda-bedakan derajat kaum wanita dengan kaum laki-laki, padahal Tuhan
menciptakan manusia itu sama, yaitu dari sperma.
Aku selalu membantah ketika Ibu menyuruhku
mengenakan hijab. “Rena!. Kau sudah besar, tutuplah aurat rambutmu dengan
kerudung!.” Aku malah membantah semena-mena, “Berisik Ibu!, tiap hari
kerjaannya menyuruhku untuk pakai kerudung. Nanti juga kalau aku mau pasti aku
pakai.” Aku pergi meninggalkan Ibu untuk bertemu dengan teman-temanku dan Ibu
hanya menggelengkan kepalanya. Ayahku sudah meninggal dunia ketika Aku berusia
dua belas tahun, dan Ibu sedang mengandung tiga bulan oleh Aliya, Ayah
meninggal karena kecelakaan. Mungkin tekanan psikologi juga yang mendorongku
untuk berakhlak seperti itu.
Entah setan apa dan dari mana asalnya sehingga berani merasuki diriku ketika
itu, Aku lebih memilih teman-temanku daripada Ibuku.
‘Waktu
itu ibarat pedang, barangsiapa tidak bisa mengendalikannya dengan baik maka ia
akan memotongmu’.
Kata-kata itu Aku dapatkan dari guru agamaku hari itu. Aku sadar sering
membuang-buang waktu dengan percuma bersama gengku. Aku tidak dapat menggunakan
waktu dengan baik dan tidak mengisinya
dengan hal-hal yang bermanfaat, tapi Aku malah menyia-nyiakannya dengan
candaan, gurauan, main-main dan hal-hal bodoh lainnya. Ibu selalu
mengingatkanku waktu shalat, tapi Aku malah melalaikannya. Ibu sering
menasihatiku untuk menjadi wanita shalehah, tapi Aku tidak memperdulikannya.
Ibu tidak bosannya
mengajakku ke pengajian untuk mendengarkan ceramah, tapi selalu saja dengan beribu alas
an, aku menolak ajakkan ibu.
Dan yang paling parah lagi Aku sama sekali tidak mau membantu pekerjaan Ibu,
walaupun sebenarnya Ibu tidak pernah meminta untuk dibantu.
Masa kelam adalah
masa suram, saat usiaku menginjak
delapan belas tahun, tepatnya ketika Aku duduk di bangku SMA kelas tiga, Aku
mulai berpikir dan merenung tentang semua tingkah laku yang rusak dalam diriku.
Aku ingat kejadian yang selalu
menghantui pikiranku, sejarahnya dimulai tanggal 22 Desember yaitu sering
dikenal sebagai Hari Ibu. Tepatnya ketika Ibuku memakaikan kerudung kepada
Aliya, adikku yang saat itu berusia tujuh tahun. Aku tidak sengaja mendengarkan
perkataan Ibu kepada Aliya, “Annakku Aliya, ketika kerudung ini menutupi
rambutmu yang panjang,
ketika itu juga ibu merasa bersyukur telah dianugerahi anak secantik dirimu.”
Ku lihat Ibu tersenyum bahagia kepada Aliya dan Aliya juga membalas senyum Ibu.
Ku lihat kebahagiaan terpancar dari wajah mereka berdua seolah seperti hanya
Aliya lah anak satu-satunya. Ibu melanjutkan ucapannya, “Ingat nak! Wanita
shalehah itu sebaik-baiknya perhiasan, wanita shalehah itu ibarat intan yang disimpan
di sebuah lemari yang terkunci. Tidak sembarangan orang dapat menyentuhnya,
apalagi berniat untuk mengambilnya. Janganlah Aliya menjadi intan yang
tergeletak di jalanan, yang siapa saja dapat menyentuhnya dan membelinya dengan
murah. Sesungguhnya permata yang cacat itu tidak bisa dikembalikan ke bentuk
yang sempurna, karena luka itu akan terus membekas.” Kulihat tangan Ibu yang
lembut merapikan kerudung yang dikenakan Aliya, hingga di akhiri dengan ucapan
Ibu lagi, “Seandainya kakakmu juga menutupi auratnya
dengan sempurna ibu
akan merasa menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini.” Ibu meneteskan air
matanya, Aliya pun segera memeluk Ibu.
Seketika itu Aku
sadar dengan segala khilafku dan kesalahanku, Aku menangis di kamarku karena
mengingat kesalahan-kesalahan dan perilaku yang ku berikan pada Ibuku sendiri
yang begitu menyayangiku. Namun, Aku tidak mau kelihatan lemah di hadapan Ibu
dan Aliya, Aku bukanlah anak yang cengeng. Beberapa hari setelah kejadian itu
Aku pun mulai meminta maaf kepada Ibu dan Aliya, sedikit demi sedikit aku
merubah sikapku dan
perubahan yang begitu berarti adalah sekarang Aku sudah belajar berhijab,
walaupun masih sedikit berantakan. Akan tetapi, Ibu menyukai penampilanku yang
sekarang dibandingkan sebelumnya.
Aku yang dulu sebagai
anak pembangkang, kini menjadi anak penurut dan penyayang. Aku yang dulu
sebagai anak pemarah, kini menjadi wanita yang ramah tamah. Aku yang dulu suka
membuang-buang waktu, kini menjadi sesosok yang mampu mengatur waktu dengan
baik. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk berubah ke arah yang lebih baik
lagi. kini Aku sudah mendapatkan cahaya Islam yang sebenarnya, Aku menyadarinya
bahwa Islam sangat memuliakan kaum wanita, melindungi wanita, karena Islam itu
tegas bukan kejam. Dulu Aku tidak ingin mengenal Islam lebih jauh, sekarang Aku
mau dan rindu dengan Islam. Sedikit demi sedekit ku luangkan waktu untuk
belajar tentang Islam. Kumpul-kumpul bersama geng juga sudah jarang kulakukan,
kalaupun mereka sering menanyakan alasan dan kuberi alasan yang rasional.
Cerita Aku bisa
kuliah di Jepang adalah pasca kejadian itu, Aku jadi semangat belajar.
Pelajaran yang kusukai adalah bahasa Jepang, kebetulan pamanku ada yang
bertugas di Jepang sebagai anggota himpunan mahasiswa Islam Jepang, sekarang
beliau sedang melanjutkan S-2 nya di sana. Aku termotivasi oleh pamanku
sehingga Aku mau belajar, belajar, dan belajar tentang bahasa Jepang,
kebudayaannya, keadaan Islam di sana dan kebiasaan sehari-hari orang Jepang.
Pamanku juga sering mengirimkan buku-buku panduan dan memepelajari Nihongo,
bahkan Aku dikursuskan bahasa Jepang kepada salah satu temannya yang sekarang
menjadi salah satu guru bahasa Jepang di sekolahku.
Berkat do’a, usaha,
kerja keras yang sungguh-sungguh dalam waktu beberapa bulan Aku mahir berbahasa
Jepang, tidak lupa juga Aku dengan cita-cita Ibuku, “Dulu, Ibu ingin sekali
mendirikan sebuah butik yang bernuansa Islami. Namun, karena tidak ada biaya
dan fasilitas yang mendukung, sampai sekarang butik itu hanyalah sebuah mimpi.”
Ibu berkata seperti itu, jauh sebelum Aku berubah menjadi anak yang baik.
Terbesit di benakku untuk ikut kursus menjahit, tetapi pada saat itu Ibu
melarangku karena satu bulan lagi Aku akan menghadapi Ujian Nasional dan ikut
seleksi masuk salah satu perguruan tinggi di Jepang, tentu saja dengan bantuan
dan arahan dari pamanku. Berkat kesungguhan pula Aku belajar menjahit kepada
bibinya Chika, kebetulan bibinya Chika sebagai penjahit professional. Aku juga
belajar mendesain baju kepada guru keterampilanku di sekolah. Hingga pada
akhirnya setelah dua minggu Aku belajar dan berlatih, Aku pun bisa menjahit dan
mendesain, walaupun hasilnya belum sesempurna yang ahli tapi Aku bangga karena
Aku bisa dan pasti bisa.
Singkat cerita saja,
setelah lulus Ujian Nasional dan masuk perguruan tinggi di Tokyo University,
Aku mulai mengenal yang namanya hanami,
yaitu perayaan musim semi pada bulan April. Hanami
ini sebenarnya berasal dari kata ‘hana
wo miru’ yang artinya ‘melihat bunga’. Tentu saja melihat bunga, karena
pada saat itu, bunga sakura mekar dimana-mana, pohonnya kehilangan daun karena
hanya bunganya saja yang bermekaran tanpa daun, indah sekali. Aku di sana
mendapatkan banyak teman-teman baru, ada yang penduduk asli ada juga yang
berasal dari tanah Indonesia sepertiku. Aku mendapatkan satu teman yang sangat
baik padaku dan kami sangat akrab, namanya Kurozawa Akira. Dia penduduk asli
Jepang dan di keluarganya hanya Akira lah yang beragama Islam, namun
keluarganya yang begitu toleran sehingga Akira hidup nyaman
bersama mereka.
Berkat mengenal Akira juga, Aku mengenal banyak tentang Jepang.
Aku pernah merayakan hanami bersama Akira, Aku menggelar
tikar dan duduk-duduk di bawah pohon sakura,
kebanyakan orang Jepang meminum sake dan bersenang-senang menikmati
indahnya hanami. Akan tetapi, Aku dan
Akira hanya makan-makan bersama makanan khas yang telah dipersiapkan dari rumah
Akira, makanan itu namanya bento.
Kata Akira perayaan hanami sekarang
ada perbedaan dengan perayaan sebelumnya, yaitu jika orang-orang tua menari
dengan tarian tradisionalnya, maka kalangan muda yang berjingkrak-jingkrak
dengan musik kerasnya, sehingga suasana menjadi hingar bingar.
Selain musim semi,
Aku juga mengenal musim panas atau natsu.
Saat itu, Aku dan Akira pergi ke kebun strawberi dan memetik strawberi bersama.
Musim panas terjadi pada bulan Juli hingga September. Pada waktu itu agar dapat
melewati musim panas yang terik dalam keadaan sehat, orang Jepang biasanya
menyampaikan sapaan atau ucapan kepada orang yang dikenalnya, sapaan itu
disebut syochuumimai.
Agar tidak terkalahkan dengan terik panasnya musim panas, orang Jepang juga
biasanya mengkonsumsi unagi yaitu
semacam belut, untuk menjaga nutrisi dalam tubuhnya. Di bulan ini, banyak
muda-mudi, orang dewasa juga orang tua yang mengenakan yukata, yaitu pakaian kimono yang dipakai pada musim panas dengan
warna-warna yang cerah kemudian datang ketempat-tempat penyelenggara hanabitaikai atau pesta kembang api.
Aku diajarkan
berkerudung dengan rapi oleh Akira, karena Akira sepertinya seorang akhwat fillāh, yang mengenakan hijabnya
yang panjang dan besar, pakaiannya selalu longgar dan tertutup sekali, kecuali
wajah dan telapak tangan. Akira memang gadis yang beruntung, ibunya seorang
pengusaha butik ternama dan Akira sering dibuatkan pakaian gamis dengan beragam
mode yang sopan, Aku juga sering diberi gamis yang bagus dari orang tuanya.
Senangnya bisa merasakan udara di negeri matahari terbit ini, dengan Islam yang
kugenggam. Aku bersyukur kepada Allah, karena di limpahkan nikmat yang begitu besar dengan kuliah di Tokyo, Alhamdulillah.
Setelah setahun
kuliah di sana, Aku pun menyempatkan waktu untuk pulang ke Indonesia bersama
paman ketika libur panjang dan Aku sudah merindukan Ibu dan Aliya di rumah.
Saat Aku sampai di Jakarta yaitu hendak ke rumah paman dulu, hujan yang
mengguyur ibu kota ini membuatku untuk berteduh di sebuah kafe dan disinilah sekarang Aku
bertemu dengan sahabatku Chika dan Hanif. Begitulah kiranya cerita singkat yang
ku katakan pada Chika dan Hanif sehingga aku menjadi wanita muslimah yang
menutup auratnya.
Aku melihat ekspresi
Chika dan Hanif yang sepertinya terlihat begitu takjub. “Kamu memang sudah
mendapatkan hidayah Rena, aku juga ingin sepertimu.” Tiba-tiba Chika berkata
seperti itu. “Kamu juga bisa Chika, asalkan ada keinginan yang sungguh-sungguh
di dalam hatimu.” Aku mencoba untuk meyakinkan Chika. “Baiklah akan kucoba
untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik sepertimu.” Chika tersenyum
yakin. “O iya, ngomong-ngomong apa yang sedang kalian lakukan di kafe ini?” Aku mencoba mengalihkan
pembicaraan. “Ehm, sebenarnya kami sedang mencari pekerjaan Na. Karena hujan,
terpaksa kami mampir dulu ke sini, eh malah bertemu denganmu.” Hanif mencoba menjelaskan
maksudnya. Kalau
saja aku bisa membantu mereka, pikirku.
Selang beberapa menit,
tiba-tiba saja Aku teringat akan sesuatu. “Eh, kalian mau tidak membantuku
mendirikan sebuah butik muslimah?” Aku menawarkan mereka dengan penuh semangat.
“Waah, mau Rena!!” Jawab Hanif dan Chika serentak. “Ok. Bagus kawan, besok pagi
kalian ke rumahku.” Aku senang sekali bisa membantu teman-temanku, walaupun Aku
sendiri belum yakin. Aku mendapatkan tawaran dari orang tuanya Akira untuk
mendirikan sebuah butik di daerah tempat tinggalku, tentu saja ini adalah
sebuah hadiah yang tidak mungkin Aku menolaknya, sekaligus hadiah untuk Ibuku
karena cita-citanya akan segera terwujud dan bukan hanya mimpi.
Betapa bahagianya
Ibuku setelah ku beri tahu akan adanya sebuah butik muslimah. Suatu hari nanti
Aku akan mengajak Akira untuk ke Indonesia dan melihat butikku yang bekerja
sama dengan butiknya di Jepang. Walaupun Aku seorang wanita, namun Ibu tidak
melarangku untuk terus berkarya, justru Ibu sangat mendukung sekali daripada
Aku membuang-buang waktu tidak jelas bersama gengku. Inilah awal dari suatu
perjalanan yang harus ku ukir seindah mungkin agar Aku bisa memetik hasilnya di
kemudian hari. Terimakasih Ibu, kau yang selalu menyayangiku, mendo’akanku, dan
menyemangatiku untuk menjadi manusia yang berarti dan berguna. Lisanmu tidak
pernah lelah untuk menasihati Aku yang pernah menyakitimu, maafkanlah Aku.
Bagiku Ibu adalah
seorang wanita tangguh yang harus ku hormati, bagiku Ibu adalah sesosok pejuang
dalam keluarga ini, walaupun tanpa ayah yang menemani pahitnya perjuangan
menghidupi kedua anaknya. Ibu dengan segenap kesabarannya menjalani hidup,
dengan ketabahannya menghadapi ujian dari Tuhan. Kini saatnya kau merasakan
kebahagiaan itu Ibu, Aku berjanji untuk menjadi anak yang berbakti selama Aku
masih diberikan kesempatan untuk bernapas dan bergerak. Terimakasih Ibu untuk
semuanya, ”Okāsan arigatou gozaimasu!.”
Senin, 12 Mei 2014
[LYRICS] Melancholic Bitch & Frau - Off Her Love Letter
Wake up! Dont you hide now!
Sometimes this morning someone will take you on the run.
Breathe up all you can somehow, sometime this morning some one will take you run.
Takes you on the run.
Those times and those chances, you made up your mind and they heard the sounds.
Those times and those chances, she made up your mind and she called the sound.
Somebody, someone to feel you.
Somebody, someone to heal you.
Somebody, someone to kill you.
NB: Belum ngerti apa maksud dari liriknya. Kalau ada yang tahu, comment yak! :)
Sometimes this morning someone will take you on the run.
Breathe up all you can somehow, sometime this morning some one will take you run.
Takes you on the run.
Those times and those chances, you made up your mind and they heard the sounds.
Those times and those chances, she made up your mind and she called the sound.
Somebody, someone to feel you.
Somebody, someone to heal you.
Somebody, someone to kill you.
NB: Belum ngerti apa maksud dari liriknya. Kalau ada yang tahu, comment yak! :)
Kamis, 24 April 2014
Coldrain with One Ok Rock
Hay hay, I'm baack!!
Sebenernya udah gak sabar dari kemaren pengen posting ini, tapi apa daya saya harus menyelesaikan tugas-tugas saya sebagai manusia dan mahasiswa (halaah).
Yaudah, langsung ke intinya aja yah. Jadi gini, kemarin saya nemuin foto-foto yang cukup mengejutkan saya (padahal tuh foto biasa aja). Dua band favorit saya foto barengan dong, ckckck~ (tuh kan emang biasa). Siapa lagi kalo bukan Coldrain sama One Ok Rock yang fotoan :3
Here they are !! *****
Saya gak nahan banget pengen publish postingan ini secepatnya pas kemarin lihat foto ini. Sugee lah, mereka bisa foto barengan. Foto ini saya temuin di web Jepang (berbahasa Jepang) yang judul webnya lupa lagi. Dilihat dari potongan rambut Toru, seperti foto ini diambil pada tahun 2011 (?).
CMIIW :)
Saya bingung ngejelasn harus kek gimana, soalnya saya gak tau apa-apa tentang foto ini. Yang jelas di paling samping kiri itu ada Toru, Sugi, Taka, Ryo, Ryota, Tomoya, dan satu lagi yang pake baju putih saya gak tau, apa itu Yokochi yak?
(Masato : Taka bau nih, gak mandi yak?)
(Masato: Karena lu jarang mandi Taka, sate ini buat gw aja :P)
Vocalis versus Vocalis! What do you think about this photo? Yang lebih ganteng siapa coba? Ya Bang David lah, yeah Masato. Mas mas yg di sampingnya kek bocah alay, kkk~
Oke setopp ngebully nya :v
(Toru, Sugi)
(Ryo, Ryota)
(Yang bule gak tau sapeh)
(Katsuma, Tomoya)
(Tomoya, (personelnya SiM gak tau siapa), Katsuma, (gak tau))
Setelah liat foto-foto ini, saya bisa menyimpulkan kalo OOR sama CR bisa dibilang sangat dekat hubungannya antara satu sama lain (halah, sotoy amat lu Va). Itu pendapatku yah, yang lain gak tau pendapatnya apa. Hehe.
Maaf yak, sedikit geje. Lagi males nulis, tapi keinginan untuk posting sangat besar. Ya jadinya seperti ini, lol.
Yaudah, sekian dan Arigatou Gozaimasu :)
Sabtu, 19 April 2014
[LYRICS] One Ok Rock - Smiling Down (with Indonesian Translation)
English and Romaji
You flew away
Before I could say
Taken away before your time
Up into the clouds
Koko kara ja mienai mieru hazu mo nai
Ikutsu no yoru wo koete mo mou kimi ni wa aenai
Now you're gone
You left your song
What can I do with this pain
Don'na uta wo kuchizusamu ?
I hope you're smiling down
Now you're gone
You're really gone
Ayumubeki michi wa
Mou tagaini chigaukara
Face the truth
I will just Sing for you
Itsu datte sou nan no maebure mo naku
Fui ni bokura kara subete ubatta nochi
Kanashimi de namida ga afureru
Time just left you behind
And I don't know why
How can I accept
Something I don't understand
Now you're gone
You left your song
What can I do with this pain
Don'na uta wo kuchizusamu ?
I hope you're smiling down
Now you're gone
You're really gone
Ayumubeki michi wa
Mou tagaini chigaukara
Face the truth
I will just Sing for you
Now you're gone
You left your song
What can I do with this pain
Don'na uta wo kuchizusamu ?
I hope you're smiling down
Now you're gone
You're really gone
Ayumubeki michi wa
Mou tagaini chigaukara
Face the truth
I will just Sing for you
Before I could say
Taken away before your time
Up into the clouds
Koko kara ja mienai mieru hazu mo nai
Ikutsu no yoru wo koete mo mou kimi ni wa aenai
Now you're gone
You left your song
What can I do with this pain
Don'na uta wo kuchizusamu ?
I hope you're smiling down
Now you're gone
You're really gone
Ayumubeki michi wa
Mou tagaini chigaukara
Face the truth
I will just Sing for you
Itsu datte sou nan no maebure mo naku
Fui ni bokura kara subete ubatta nochi
Kanashimi de namida ga afureru
Time just left you behind
And I don't know why
How can I accept
Something I don't understand
Now you're gone
You left your song
What can I do with this pain
Don'na uta wo kuchizusamu ?
I hope you're smiling down
Now you're gone
You're really gone
Ayumubeki michi wa
Mou tagaini chigaukara
Face the truth
I will just Sing for you
Now you're gone
You left your song
What can I do with this pain
Don'na uta wo kuchizusamu ?
I hope you're smiling down
Now you're gone
You're really gone
Ayumubeki michi wa
Mou tagaini chigaukara
Face the truth
I will just Sing for you
Indonesian Translation
Kau malayang jauh
Sebelum aku sempat berkata
Mengambilmu jauh sebelum waktumu
Menuju awan
Aku tidak bisa melihat apa selanjutnya, yang tidak seharusnya aku lihat
Tidak peduli berapa banyak malam berlalu, aku tidak bisa melihatmu lagi
Tidak peduli berapa banyak malam berlalu, aku tidak bisa melihatmu lagi
Sekarang kau telah pergi
Meninggalkan lagumu
Apa yang bisa kulakukan dengan sakit ini?
Apa yang harus ku nyanyikan untuk diriku?
Aku berharap kau tersenyum
Sekarang kau telah pergi
Benar-benar pergi
Aku harus berjalan menuju jalan
Yang berbeda darimu
Menghadapi kenyataan
Aku akan hanya bernyanyi untukmu
Ini terjadi selalu tanpa peringatan sebelumnya
Setelah semuanya dicuri dari kita
Aku menangis dengan airmata kesedihan
Waktu meninggalkanmu
Dan aku tak tahu mengapa
Bagaimana aku dapat menerima
Sesuatu yang tak ku pahami
Aku berharap kau tersenyum
Sekarang kau telah pergi
Benar-benar pergi
Aku harus berjalan menuju jalan
Yang berbeda darimu
Menghadapi kenyataan
Aku akan hanya bernyanyi untukmu
Ini terjadi selalu tanpa peringatan sebelumnya
Setelah semuanya dicuri dari kita
Aku menangis dengan airmata kesedihan
Waktu meninggalkanmu
Dan aku tak tahu mengapa
Bagaimana aku dapat menerima
Sesuatu yang tak ku pahami
Sekarang kau telah pergi
Meninggalkan lagumu
Apa yang bisa kulakukan dengan sakit ini?
Apa yang harus ku nyanyikan untuk diriku?
Aku berharap kau tersenyum
Sekarang kau telah pergi
Benar-benar pergi
Aku harus berjalan menuju jalan
Yang berbeda darimu
Menghadapi kenyataan
Aku akan hanya bernyanyi untukmu
Aku berharap kau tersenyum
Sekarang kau telah pergi
Benar-benar pergi
Aku harus berjalan menuju jalan
Yang berbeda darimu
Menghadapi kenyataan
Aku akan hanya bernyanyi untukmu
=========================================
Saya posting lirik lagi, hehe. Gapapa yah? Gapapa dong.
Lirik lagu-lagu yang saya post hari ini adalah lagu-lagu yang saya suka. Smiling Down ini lagu yang membuat saya kelepek-kelepak pada One Ok Rock. Saya suka melody-nya, aarrghh Toru keren banget.
Badeuwey, lagu ini diciptain oleh sang Vokalis yaitu mas Taka. Menurutku lagu ini dalem banget dan sepertinya pengalaman pribadinya sang Vokalis yang teramat peuuurrrriiiih, haha. Mungkin lagu ini dia ciptakan seperti lagu Pierce berdasarkan pengalaman pribadinya yang putus dengan pacarnya kemudian ditinggal kawin olehnya (hahaha, syukurin lo Taka). Dan perasaan Taka semakin sakit ketika ex-girlfriendnya itu punya anak, wkwkwk (puass banget gue ngebully si Taka, gkgkgkgk).
Yaudah deh, saya gak bakalan banyak ngebully Taka disini. Nanti pihak-pihak yang bersangkutan dengan mas Taka ngambek lagi sama saya, haha.
Mata ne!
Arogatou gozaimasu ^^
[LYRICS] MAN WITH A MISSION - Emotions (with Indonesian Translation)
English and Romaji
Without the light in dark
But I feel the deepest emotions
Throughout the fight with mind
I don't care about the lapse
Believe your voice and smiles
I'll be going there with my motion
Blow out the feeling dead
I don't care about the past
Killing the emotion of mine and I just use my mind
Forget my life
Apathy, impassivity and indifference of all the cautions to my life
You were alive and said
We're the ones who changes the world we know by our hands
You'd always saved, rescued and loved your neighbors as yourself
Come and see just call my name
Kodoku ni wakare o te o hiroge takaku sora e sakebu
Without the light in dark
But I feel the deepest emotions
Throughout the fight with mind
I don't care about the lapse
Believe your voice and smiles
I'll be going there to live
Nothing but the emotions in motion
Sailing the emotion of mine
I go paint it black again and again
Scared by all the things I face and the future
that just leads to the white world's end
But you just took my hand
And you took me all above
We're the ones who changes the world
I close my eyes and urge myself to determine my faith
Te o hiroge takaku sora e tobu dake
Me o toji kokoro no koe o sakebu
Without the light in dark
But I feel the deepest emotions
Throughout the fight with mind
I don't care about the lapse
Believe your voice and smiles
I'll be going there to live
Nothing but the emotions in motion
Without the light in dark
But I feel the deepest emotions
Throughout the fight with mind
I don't care about the lapse
Believe your voice and smiles
I'll be going there with my motion
Blow out the feeling dead
I don't care about the past
Killing the emotion of mine and I just use my mind
Forget my life
Apathy, impassivity and indifference of all the cautions to my life
You were alive and said
We're the ones who changes the world we know by our hands
You'd always saved, rescued and loved your neighbors as yourself
Come and see just call my name
Kodoku ni wakare o te o hiroge takaku sora e sakebu
Without the light in dark
But I feel the deepest emotions
Throughout the fight with mind
I don't care about the lapse
Believe your voice and smiles
I'll be going there to live
Nothing but the emotions in motion
Sailing the emotion of mine
I go paint it black again and again
Scared by all the things I face and the future
that just leads to the white world's end
But you just took my hand
And you took me all above
We're the ones who changes the world
I close my eyes and urge myself to determine my faith
Te o hiroge takaku sora e tobu dake
Me o toji kokoro no koe o sakebu
Without the light in dark
But I feel the deepest emotions
Throughout the fight with mind
I don't care about the lapse
Believe your voice and smiles
I'll be going there to live
Nothing but the emotions in motion
Indonesian Translation
Meskipun tak ada cahaya dalam kegelapan
Tetapi aku masih bisa merasakan emosi
Melalui perjuangan akal sehat
Aku tak takut tergelincir
Mempercayai suara dan senyumanmu
Aku akan ada disana dengan ekspresiku
Terjatuh seakan mati
Aku tak peduli masa lalu
Membunuh emosi dalam pikiranku
Dan aku hanya bisa menggunakan pola pikirku
Lupakan hidupku
Lesu, tak bisa merasakan apa apa
Jauh berbeda dengan semua peringatan dalam hidupku
Kau masih dan berkata
Kitalah satu satunya orang yang bisa mengubah dunia di tangan kita
Kau selalu melindungi, memperdulikan dan menyayangi tetanggamu seperti kau menyayangi dirimu sendiri
Datang dan lihatlah panggil namaku
Aku menangis diatas langit,
menyayat tanganku dalam kesendirianku
Meskipun tak ada cahaya dalam kegelapan
Tetapi aku masih bisa merasakan emosi
Melalui perjuangan akal sehat
Aku tak takut tergelincir
Percaya akan suara dan senyumanmu
Aku akan tetap hidup disana
Bukanlah apa apa tetapi perasaaan emosi yang terpancar
Melayari perasaan diri sendiri
Aku hanya bisa melukisnya hitam dan hitam saja
Takut akan apa yang harus aku hadapi dan masa depanku
karena hanya itu yang akan terus mendera sampi "dunia yang polos" ini berakhir
Tapi kau menarik tanganku
Dan kau menarik diriku sepenuhnya
Karena katamu kita bisa mengubah dunia ini
Aku menutup mataku dan menentukan apa yang harus aku lakukan
Menyayat tangan ini sampai ke langit
Mataku tak bisa menutupi hati ini menangis
Meskipun tak ada cahaya dalam kegelapan
Tetapi aku masih bisa merasakan emosi
Melalui perjuangan akal sehat
Aku tak takut tergelincir
Percaya akan suara dan senyumanmu
Aku akan tetap hidup disana
Bukanlah apa apa tetapi perasaaan emosi yang terpancar
Lyrics Translation by Jose Pribadi Siahaan
=================================================
Karena sekarang hari libur, saya mau posting sepuasnya. Hihihi *smirkevil*
Kali ini aku posting lirik lagi, lol.
Saya seneng banget sama lagu milik abang-abang siluman serigala ini. Di antara lagu-lagunya MWAM yang paling mengetuk hati tuh (dikira pintu kali) lagu Emotions, it encourages me. Kata bang Jose di blognya, lagu ini diciptain sama Bang Jean (gitarisnya MWAM) dan lagu ini nyeritain masa lalunya yang kelam tentang kehidupan sosialnya.
Ya, keliatan sekali dari liriknya kalau bang Jean pengen bener-bener bangkit dan melupakan masalalunya. Begitu pun saya yang ingin selalu bangkit, bangkit dan bangkit.
Arigatou banget buat Jose atas translate liriknya. Hehe.
Arigatou gozaimasu juga yang udah berkunjung, itu pun kalo ada yang berkunjung ke blog ini. Hehe :D
Jumat, 18 April 2014
Me with My Lil Sis and Lil Bro
Hay hay, happy long weekend minna-san.
Pada kemana nih liburan kali ini? Kalau aku, pulang nih ke rumah (yeaaah). Padahal baru hari senin aku pulang ke asrama kampus dan pulang lagi ke rumah pas sore hari kamis kemarin. Entah kenapa aku berasa gak mood banget kalau kelamaan di daerah kampus. Bawaannya tuh pengen pulang ke rumah ajah.
Pada kemana nih liburan kali ini? Kalau aku, pulang nih ke rumah (yeaaah). Padahal baru hari senin aku pulang ke asrama kampus dan pulang lagi ke rumah pas sore hari kamis kemarin. Entah kenapa aku berasa gak mood banget kalau kelamaan di daerah kampus. Bawaannya tuh pengen pulang ke rumah ajah.
Kalau udah di rumah pasti ketemu adek-adek yang kadang nyebelin, dan kadang nyenengin. Adek-adekku tuh ada dua, yang paling gede (12 tahun) itu cewe sama yang paling kecil (6 tahun) itu cowo. Paling kangen ke mereka tuh kalau udah kelamaan di asrama kampus dan gak pulang-pulang. Ketika udah pulang bahagia banget bisa liat tuh bocah berdua. Tapi beberapa saat kemudian perang dunia ke-3 kembali terjadi. Tak lebih dari satu jam di rumah, rumah udah kek medan pertempuran antara Rusia dan AS pas perang dunia ke-2 (oke, saya lebay). Adek-adekku kembali berperang. Menjengkelkan. Atau kalau nggak mereka berdua yang berantem, aku yang berantem sama mereka, ckckck. Ketika perang belum bisa dihentikan, pihak yang paling menderita adalah Mama, hehe.
Mama tuh punya 2 anak cewe dan 1 anak cowo, tapi keknya Mama berasa punya 3 anak cowo. Soalnya gak ada dari aku dan adek cewe aku yang punya hobi normal layaknya cewe sungguhan. Aku udah kek anak cowo ajah yang sukanya tuh sama musik-musik cadas, terus adek cewe aku sekarang sukanya sama bola, bulu tangkis, pokoknya yang berbau olahraga deh. Keknya Mama pusing banget liat kelakuan kita. Bukan hanya Mama sih, mungkin Bapak pusing juga liat kelakuan anak-anak cewenya. Hehe. Kalau boleh nebak, mungkin sekarang mereka galau sama kita, “mereka perempuan atau bukan sih?”, hihi. Abis mau gimana lagi yak, emang hobi kita kek ginih. Tapi tenang aja, kita berdua masih bisa masak kok, apalagi adekku. Gak kek kakaknya yang baru bisa masak pas SMA.
Yaudah deh, moga aja hobi kita yang kecowo-cowoan itu tak mengganggu orang-orang yang berada di dunia lain (?) Amiin.
[LYRICS] coldrain - Given Up On You (with Indonesian Translation)
English
It's all over, over
I've just given up given up given up on you
I'm not wasting my time with you in my life
GIVE ME A REASON
Why should I ever listen to you
When all you think about is this and betrayal
GIVE ME A REASON
You can act so damn innocent
When all the fingers point straight at you
(LISTEN TO ME)
YOUR LIFE IS USELESS
YOU MADE IT WASTED
COME ON IN HERE AND
IT'S TIME FOR YOU TO PAY
(LISTEN TO ME)
THERE'S NO EXCEPTIONS
YOU CAN'T BE REWARDED SO
THIS FXXXEN CAUSE IS FOR YOU
It's all over, over
I've just given up given up given up on you
I'm not wasting my time with you in my life
I guess I was just a blind deceit
See through your lies and deceit
I gave you my everything
Just to be left here bleeding
But we're done now
Second chances are gone now
I SAY GOODBYE FOR GOOD
SO BACK OFF
It's all over, over
I've just given up given up given up on you
I'm not wasting my time with you in my life
Surrender, surrender
I've just given up given up given up on you
I can see right through you
So don't you even try to say a word
YOU, YOU'D BE WHAT IS LEFT
YOU'RE GONNA HIT THE EDGE
YOU, YOU'D BE WHAT IS LEFT
SO LET IT FXXK UP, FRIEND
IT'S TAKEN SO LONG
It's all over, over
I've just given up given up given up on you
I'm not wasting my time with you in my life
Surrender, surrender
I've just given up given up given up on you
I can see right through you
So don't you even try to say a word
GIVE ME A REASON
GIVE ME A REASON
Indonesian Translate
Ini berakhir, semuanya berakhir
Aku sudah menyerah terhadapmu
Aku tidak ingin membuang waktuku denganmu dalam hidupku
Berikanku alasan
Mengapa aku harus mendengarkanmu
Ketika semua yang kau pikirkan tentang ini dan pengkhianatan
Berikanku alasan
Kau bertingkah seperti orang yang tidak bersalah
Ketika semua jari tertuju padamu
(DENGARKANKU)
Hidupmu tidak berguna
Kau membuat hidupmu sia-sia
Datanglah kemari dan
Sudah waktunya kau untuk membayar
(DENGARKANKU)
Tak ada pengecualian
Kau tidak bisa dihargai
Penyebab sialan ini adalah untukmu
Ini berakhir, semuanya berakhir
Aku sudah menyerah terhadapmu
Aku tidak ingin membuang waktuku denganmu dalam hidupku
Aku kira Aku hanya seorang yang buta tipu daya
Melihat melalui kebohongan dan tipu dayamu
Aku sudah memberikan semuanya kepadamu
Hanya ditinggalkan berdarah disini
Tapi sekarang kita selesai
Tidak ada kesempatan kedua
Aku mengucapkan selamat tinggal untuk kebaikan
Jadi, mundurlah
Ini berakhir, semuanya berakhir
Aku sudah menyerah terhadapmu
Aku tidak ingin membuang waktuku denganmu dalam hidupku
Menyerah, menyerah
Aku sudah menyerah terhadapmu
Aku dapat melihat menembusmu
Jadi jangan mencoba mengatakan sesuatu
Kau, kau sempat menjadi apa yang tersisa
Kau membentur tepian
Kau, kau sempat menjadi apa yang tersisa
Jadi biarkanlah
Ini akan memakan waktu begitu lama
Ini berakhir, semuanya berakhir
Aku sudah menyerah terhadapmu
Aku tidak ingin membuang waktuku denganmu dalam hidupku
Menyerah, menyerah
Aku sudah menyerah terhadapmu
Aku dapat melihat menembusmu
Jadi jangan mencoba mengatakan sesuatu
Lyrics Translation by Me
Indonesian Translate
Ini berakhir, semuanya berakhir
Aku sudah menyerah terhadapmu
Aku tidak ingin membuang waktuku denganmu dalam hidupku
Berikanku alasan
Mengapa aku harus mendengarkanmu
Ketika semua yang kau pikirkan tentang ini dan pengkhianatan
Berikanku alasan
Kau bertingkah seperti orang yang tidak bersalah
Ketika semua jari tertuju padamu
(DENGARKANKU)
Hidupmu tidak berguna
Kau membuat hidupmu sia-sia
Datanglah kemari dan
Sudah waktunya kau untuk membayar
(DENGARKANKU)
Tak ada pengecualian
Kau tidak bisa dihargai
Penyebab sialan ini adalah untukmu
Ini berakhir, semuanya berakhir
Aku sudah menyerah terhadapmu
Aku tidak ingin membuang waktuku denganmu dalam hidupku
Aku kira Aku hanya seorang yang buta tipu daya
Melihat melalui kebohongan dan tipu dayamu
Aku sudah memberikan semuanya kepadamu
Hanya ditinggalkan berdarah disini
Tapi sekarang kita selesai
Tidak ada kesempatan kedua
Aku mengucapkan selamat tinggal untuk kebaikan
Jadi, mundurlah
Ini berakhir, semuanya berakhir
Aku sudah menyerah terhadapmu
Aku tidak ingin membuang waktuku denganmu dalam hidupku
Menyerah, menyerah
Aku sudah menyerah terhadapmu
Aku dapat melihat menembusmu
Jadi jangan mencoba mengatakan sesuatu
Kau, kau sempat menjadi apa yang tersisa
Kau membentur tepian
Kau, kau sempat menjadi apa yang tersisa
Jadi biarkanlah
Ini akan memakan waktu begitu lama
Ini berakhir, semuanya berakhir
Aku sudah menyerah terhadapmu
Aku tidak ingin membuang waktuku denganmu dalam hidupku
Menyerah, menyerah
Aku sudah menyerah terhadapmu
Aku dapat melihat menembusmu
Jadi jangan mencoba mengatakan sesuatu
Lyrics Translation by Me
====================================
Lagi suka banget sama lagu ini. Suara Masato-nya keren banget, huuu. Meskipun lagunya agak pasrah dan putus asa dan sakit (?) Aku rasa.
Lagu ini merupakan salah satu lagu dari album mereka yang rilis tahun lalu, The Revelation (2013).
Yaudah ah, segitu aja. Speechless gue :v
Terimakasih sudah berkunjung (itu juga kalo ada yang berkunjung sih, lol)
Arigatou Gozaimasu.
Selasa, 15 April 2014
Kebiasaan Orang Jepang di Musim Panas
Musim
panas di Jepang berlangsung selama bulan Juli hingga September. Sebenarnya hawa
panas mulai masuk ke Jepang pada pertengahan bulan Juli. Oleh karena itu, dalam
bulan-bulan ini, orang Jepang masih merasakan panas yang membakar.Kalau
ditanyakan kepada mereka, apakah suka dengan musim panas, banyak yang akan
mengatakan tidak begitu suka karena hawa panasnya. Tetapi di lain pihak, banyak
yang menyukainya, terutama anak-anak karena pada bulan Agustus mereka akan
menjalani libur musim panas yang panjang.Apa
saja yang dilakukan oleh orang Jepang selama musim panas tersebut?Sekalipun
dikatakan berlangsung dari bulan Agustus, tetapi tradisi musim panas sebenarnya
sudah terlihat pada pertengahan bulan Juli. Pada waktu ini, agar dapat melewati
musim panas yang terik dalam keadaan sehat, orang Jepang biasanya menyampaikan
sapaan/ucapan kepada orang yang dikenalnya. Sapaan itu
disebut syochuumimai(暑中見舞い).Agar
tidak terkalahkan dengan teriknya musim panas, maka demi menjaga kesehatan,
mereka mengkonsumsi unagi (belut) yang banyak mengandung zat nutrisi. Selain
itu, sebagaimana pernah saya tulis dalam blog ini, unagi menggambarkan
kegesitan bergerak. Di restoran, banyak dijual unagidon (nasi yang ditumpuki
dengan unagi). Atau di Nagoya terkenal dengan hitsumabushi (ひつまぶし). Kalau datang ke Nagoya pada musim
panas, sangat tepat menikmati makanan ini.Selain
itu, tentu saja makanan yang menyegarkan dan dingin sangat diminati. Makanya
pada musim panas yang banyak terlihat di pasar adalah kakigori (es serut), semangka
atau suika (スイカ),
soumen (そうめん)
atau mie dingin, tokoroten (心太) dan warabi mochi (わらび餅). Tokoroten adalah makanan kesukaan saya selama musim
panas. Ialah sejenis konyaku yang diberi kuah aneka rasa, dan tentu saja dijual
dengan harga sangat murah di supermarket. Sedangkan warabi mochi adalah
makanan untuk menemani kalau saya bekerja lembur di kampus :-) Para
pekerja dan orang-orang dewasa, untuk mendinginkan badan, akan menghabiskan
waktu sore harinya di Pier Garden (restoran) untuk menikmati bir dingin.Wajah-wajahmereka memerah karena
hawa yang menyengat juga karena minuman keras yang diminumnya. Tetapi tampak
kebahagiaan di sana. Ini salah satu cara orang Jepang yang sangat workaholic
membebaskan diri dari stress.
Pada
pertengahan bulan Juli orang Jepang mengirimkan ochuugen (お中元) atau bingkisan pertengahan tahun,
berupa bir, makanan kaleng, teh, kopi, osoba, dll, yang dikirimkan kepada
kenalan dan atasan, untuk menyampaikan salam memasuki musim panas, dan ucapan
terima kasih atas bantuannya selama ini. Ochuugen akhir-akhir ini banyak yang
dikirimkan, tetapi sebenarnya tradisinya adalah diantarkan sendiri, dengan
mengenakan kimono untuk bepergian. Ochuugen biasanya dikemas dan dibungkus
dengan kain bungkus yang indah.
Senin, 14 April 2014
[FanFiction] Forgive Me, Please!! (Horor Version)
Aku tak peduli dengan hujan deras
yang sedang mengguyur tubuhku. Aku akan berdiri disini sampai dia memaafkanku. Walaupun kakiku sudah kaku-kaku dan hampir keram
(apalah namanya bodo amat dah) #plakkk.
“Mikaa, tolong maafkan aku. Aku tak pernah bermaksud melakukan itu kepadanya. Percayalah padaku Mikaa. Aku hanya dituntut Taka!!” teriakku.
“Sudaahlah Toru, sampai kapanpun aku tak akan bisa memaafkanmu. Meskipun kau melakukan apapun untuk mendapatkan maafku, termasuk dengan terus menerus berdiri di depan rumahku seperti sekarang ini. Hiks” jawabnya dan aku bisa mendegar kalau dia menangis, dasar cengeng, ayam butut aja di tangisi menyebalkan, batinku.
“Aku tahu kau sangat sakit melihat apa yang telah kulakukan kemarin malam. Tapi percayalah padaku, aku tak pernah ada maksud untuk melakukan itu. Aku selalu mengingatmu Mika, selalu ingat jika aku selalu mencintaimu” ku coba sebisa mungkin untuk menjadi raja gombal berharap Mika akan memaafkanku, ciyeee.
Tak ada jawaban.
Memang yang sudah kulakukan itu sangat fatal. Kalau saja aku tak mendengarkan apa yang dikatakan Taka kemarin malam, mungkin Mika tak akan pernah semarah ini kepadaku. Dasar Taka aku tak mau memaafkanmu, kalau perlu aku gak mau lagi jadi gitaris one ok rock. Apa sih aku berfikir sempit seperti itu. Kalau berhenti jadi gitaris buat makan darimana coba. Aarrgghhh ..
Flashback
Malam itu Taka menginap di
rumahku untuk menyelesaikan aransemen musik untuk lagu-lagu yang Taka buat.
Seperti biasa, Taka selalu meminta hal yang macam-macam ketika aku sedang
bersamanya ataupun ketika kami sedang berkumpul bersama disertai Ryota dan
Tomoya. Selalu di waktu yang tidak tepat dan tak bisa ditunda. Dasar Taka
sebenarnya aku ga ikhlas terus-terus dijadikan pembantu kek gini.
01.55 am
“Toruuu, yuhuuuu!!”
Taka memanggilku ketika aku sedang asik membuat chord-chord lagu dengan gitarku.
“Iya, ada apa Taka? Biasa aja keles manggilnya.”
“Aku sangat lapar. Bisakah kau membelikanku ayam bakar with sauce mayonnaise nyammii?”
“Apa kau gila Taka? Ini tengah malam. Mana ada restoran yang menjual ayam bakar selarut ini” jawabku kesal, nada suaraku meninggi.
“Ayolah Toru aku memang sedang gila. Kau tahu kan, aku tak bisa fokus bekerja kalau keinginanku masih belum terpenuhi. Apalagi menyangkut keadaan perutku”
Dengan terpaksa, aku pergi keluar untuk menbelikannya ayam bakar. Nihil. Aku tak menemukan satu restoran pun atau rumah makan yang menjual ayam bakar selarut ini di sekitar tempat tinggalku, kecuali di seberang sana, tapi aku takut. Ku putuskan untuk kembali ke rumah karena pekerjaanku memang masih banyak sekali. Belum lagi nyetrika se-rigen, nyuci baju dua ember, nyuci gelas bekas kopi kemarin ada sekitar satu lusin gelas kotor. Huh rempong deh gue.
“Maaf Taka, aku tak menemukan satu restoran pun yang menjual ayam bakar. Lagi pula tukang potong ayamnya juga belum bagun.”
Ku gantungkan baju hangatku dan melajutkan pekerjaanku kembali.
“Aiiisshh!!! Ayolah Toru. Aku ingin sekali ayam bakar” Taka kembali lagi merengek sambil mengguncang-guncangkan tanganku. Sepertinya sakit ngidamnya kambuh lagi.
Aku tak menggubrisnya. Aku tetap fokus pada permainan gitarku. Tapi aku meresponnya ketika ia mulai berbicara kembali. Lagi pula aku tidak bisa konsentrasi kalau mendengar suara Taka yang meraung-raung kelaparan.
“Bagaimana kalau kau membuatkannya untukku chef?”
“Tidak ada daging ayam di lemari esku” ucapku datar.
“Iya, aku tahu aku tahu. Kau potong saja ayam itu” ucap Taka sambil mengarahkan jari telunjuknya menuju ayam bantam yang berada dalam kandang yang sering digunakan sebagai kandang anjing pudle.
“Tidak, tidak, tidak. Lagipula itu bukan ayamku, itu ayam bantam kesayangan Mika. Dan Mika sedang menginap di rumahku, kalau kamu mau potong aja sendiri”
“Aku tahu Toru jika dia menginap disini, tapi sekarang dia sudah tidur kan bersama adik perempuanmu. Ayolah, besok pagi kau bisa membelikan ayam yang sama untuk menggantikan ayamnya sebelum dia bangun.”
Tak ada respon dariku. Kalau Mika bangunnya lebih pagi dariku bagaimana?
“Yasudah terserah kau saja jika kau tak ingin pekerjaan kita selesai malam ini”.
Dia mulai berbicara lagi. Kali ini aku benar-benar Skak matt, tidak bisa menolak lagi. Ngeyel banget ni anak orang.
“Ya ya ya Mr. Freak. I’ll do it”
Terpaksa aku meng-iya-kan apa keinginannya. Apa boleh buat, dia memang seperti itu. Pekerjaannya tak akan selesai ketika keinginannya belum terpenuhi, sedangkan besok siang adalah deadline untuk menyelesaikan semua aransemen lagu-lagu ini. Ah, tapi aku juga tidak ingin mengecewakan Mika. Maafkan aku Mika. Aku yakin kau pasti tidak akan memaafkanku jika kau tahu akan hal ini.
Setelah 30 menit berlalu, ku berhasil membuat ayam bakar with sauce tomat – karena myounaisenya gak ada – yang diinginkan Taka.
“Enak sekali Toru, kau koki yang hebat. Ayam bantam bisa kau sulap menjadi ayam bakar seenak ini, nyam nyam nyam.”
Taka berbicara padaku dengan mulut yang masih terisi penuh ayam bakar, sembari mengacungkan jempolnya ke arahku. Aku tak menghiraukannya.
Selang beberapa detik setelah Taka bicara, terdengar suara gelas tiba-tiba terjatuh yang sepertinya berisi penuh air putih. Taka dan aku refleks menoleh ke arah sumber suara. Kaget.
“Mikkaaa oh Noooo!!”
“Ayamkuuuuuuu??” Mika terpaku.
***
Hari sudah larut malam. Dan aku masih berdiri di depan rumah Mika dengan baju yang masih basah setelah hujan mengguyurku siang tadi. Sepertinya tidak ada harapan untuk Mika memaafkanku. Tetap, aku akan berdiri disini hingga dia memaafkanku.
Ponselku berdering.
“Sebuah Email? Dari Mika” batinku senang.
From: My Miichaan
Aku sungguh kecewa padamu Toru. Aku sangat marah sekali
padamu. Aku tak tahu apa aku bisa memaafkanmu atau tidak. Mungkin maafku akan
kau dapatkan jika kau bisa menghadirkan Hiro, ayam bantamku itu di sisiku
kembali.
Deg. Ada sesuatu yang membuat sakit di dadaku. Aku tak pernah melihat dia semarah itu kepadaku sebelumnya. Dan aku tahu, dia selalu serius dengan ucapannya.
Rasanya aku ingin menjerit sekencang-kencangnya. Tapi, tiba-tiba sakit yang luar biasa menyerang kepalaku. Pandanganku kabur. Kakiku lemas, tak bisa menopang tubuhku untuk berdiri. Tubuhku tersungkur. Kemudian, gelap. #tuh kan keram – eh setroke..
-End-
______________________________________________________________________
Ceritanya sih FF, tapi geje
banget yak? Yasudah, ini Cuma ff, ckckck :D
Tau gak sih ayam bantam itu apa? Belum tau yak?
Ayam bantam itu nama lain dari ayam kate. Tau kan ayam
kate apa? Kebangetan kalo gak tau mah, ckckck.
Badewey, ni ff terinspirasi dari iklan mie
se*piiiiiiiiippp* (sensor), haha.
Yasudahlah, segitu aja.
Kalo gak suka gapapa :D
Maaf yak ngeselin, hihi.
Arigatou Gozaimasu :3
karya Iva dengan hasil editan Reni Nuraeni :D
Minggu, 13 April 2014
Let's make a better day!
Hari ahad yah sekarang? Jadi inget ahad minggu kemaren. Oke, saya akan bercerita.
Sebenernya dari kemaren-kemaren saya pengen cerita. Tapi saya baru yempetin waktunya sekarang, hehe. Jadi, hari Ahad kemarin, 06 April 2014, saya dan teman saya pergi ke sekolah SMP yang benar-benar luar biasa. Dimana murid-murid yang bersekolah disana adalah murid-murid (menurut saya) luar biasa karena setiap muridnya merupakan hafizh dan hafizhah. Sebenernya, hari itu tuh hari dimana calon siswa di interview buat masuk kesana. Karena memang kita benar-benar penasaran, yaudah, kesana ajah :3
Sebenernya dari kemaren-kemaren saya pengen cerita. Tapi saya baru yempetin waktunya sekarang, hehe. Jadi, hari Ahad kemarin, 06 April 2014, saya dan teman saya pergi ke sekolah SMP yang benar-benar luar biasa. Dimana murid-murid yang bersekolah disana adalah murid-murid (menurut saya) luar biasa karena setiap muridnya merupakan hafizh dan hafizhah. Sebenernya, hari itu tuh hari dimana calon siswa di interview buat masuk kesana. Karena memang kita benar-benar penasaran, yaudah, kesana ajah :3
Awalnya saya bisa kesana, saya diceritain ustadzah mentoring saya yang sekaligus guru di SMP itu tentang ke-awesome-an murid-murid SMP disana. Kemudian saya pergi ke tekape bersama teman-sementoring-seuniv-beda-fakultas-saya yang lokasinya di daerah Tanjung Sari kab. Sumedang. Di perjalanan, kita sempat ‘tersesat’ menuju lokasi karena jalan yang pertama kali kita lewatipun memang salah. Yang harusnya 10 menitan tuh udah nyampe disana, tapi karena kita memang benar-benar tersesat (nanyanya aja sampe ke 6 orang penduduk disana) kita baru nyampe setelah 30 menit kemudian, hihi. Sebenernya kalo sejak pertama kita udah bener ngambil jalan yg udah di kasih tau sama teteh (teteh: ustadzah saya) , pasti kita gak akan tersesat . Demo, tak apalah, soalnya buat saya ini sangat seru, seperti berpetualang gituh, huhu.
Singkat cerita kita udah disana nih. Pertama masuk ke ruangan, kita langsung di sambut sama lagunya Sami Yusuf. Yang lebih menakjubkan adalah, ketika masuk dan melihat banyak siswi-siswi disana sudah berpakaian selayaknya the real muslimah (inshaAllah) yang berpakaian syar’i, yaitu berjilbab (pakaian lorong) dan berkerudung. How cool they are! Mereka itu baru SMP tapi sudah tahu dan paham bagaimana seharusnya the real muslimah itu berpakaian :)
Singkat cerita kita udah disana nih. Pertama masuk ke ruangan, kita langsung di sambut sama lagunya Sami Yusuf. Yang lebih menakjubkan adalah, ketika masuk dan melihat banyak siswi-siswi disana sudah berpakaian selayaknya the real muslimah (inshaAllah) yang berpakaian syar’i, yaitu berjilbab (pakaian lorong) dan berkerudung. How cool they are! Mereka itu baru SMP tapi sudah tahu dan paham bagaimana seharusnya the real muslimah itu berpakaian :)
Tak kalah dengan muslimah-muslimah cilik ini yg luar biasa , siswa-siswa nya juga sugee banget alias hebat banget. Sudah bisa berorasi layaknya seorang orator hebat, dan tentunya mereka orasi tentang keRUARBIASAan Islam. Keren kan? Masih cilik udah bisa kek gituh. Tak hanya itu, mereka juga merupakan penghafal al-quran yang tangguh dan keren. Hafalannya udah sampe 6 juz lah, sugee banget dong. Lah gue? Udah hampir 19 tahun belum bisa apa-apa, tapi inshaAllah lagi proses menjadi seorang muslimah yang memang benar-benar muslimah.
Saya gak mau kalah dong sama anak-anak bocah di SMP sana. Jadi, sejak dari ahad kemaren, saya selalu usaha dan usaha sekuat tenaga untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Untuk menjadi hamba yg lebih baik, muslimah yang baik, seorang anak yg baik, mahasiswi yang baik, teman yg baik dan masyarakat yang baik. Saya gak mau jadi orang yang selalu melakukan kesalahan yang sama.
It’s like someone (you-know-who) said :
We cant choose the reason why, but we can choose what to do from the day after. So with that hope, let’s make tomorrow a brighter and better day :)
Senin, 07 April 2014
[FanFiction] Forgive Me, Please!!
Author : Murasaki
Genre : (Saya gak tahu, terserah yang ngebaca aja, hoho)
Main Cast : Toru (One Ok Rock), Mika
Aku tak peduli dengan hujan deras yang sedang mengguyur tubuhku. Aku akan berdiri disini sampai dia memaafkanku.
“Mikaa, tolong maafkan aku. Aku tak pernah bermaksud melakukan itu kepadanya. Percayalah padaku Mikaa” teriakku.
“Sudaahlah Toru, sampai kapanpun aku tak akan bisa memaafkanmu. Meskipun kau melakukan apapun untuk mendapatkan maafku, termasuk dengan terus menerus berdiri di depan rumahku seperti sekarang ini. Hiks” jawabnya dan aku bisa mendegar kalau dia menangis.
“Aku tahu kau sangat sakit melihat apa yang telah kulakukan kemarin malam. Tapi percayalah padaku, aku tak pernah ada maksud untuk melakukan itu. Aku selalu mengingatmu Mika, selalu ingat jika aku selalu mencintaimu”
Tak ada jawaban.
Memang yang sudah kulakukan itu sangat fatal. Kalau saja aku tak mendengarkan apa yang dikatakan Taka kemarin malam, mungkin Mika tak akan pernah semarah ini kepadaku.
Flashback
Malam itu Taka menginap di rumahku untuk menyelesaikan aransemen musik untuk lagu-lagu yang Taka buat. Seperti biasa, Taka selalu meminta hal yang macam-macam ketika aku sedang bersamanya ataupun ketika kami sedang berkumpul bersama disertai Ryota dan Tomoya. Selalu di waktu yang tidak tepat dan tak bisa ditunda.
01.55 am
“Toruuu”
Taka memanggilku ketika aku sedang asik membuat chord-chord lagu dengan gitarku.
“Iya, ada apa Taka?”
“Aku sangat lapar. Bisakah kau membelikanku ayam bakar?”
“Apa kau gila Taka? Ini tengah malam. Mana ada restoran yang menjual ayam bakar selarut ini” jawabku kesal, nada suaraku meninggi.
“Ayolah Toru. Kau tahu kan, aku tak bisa fokus bekerja kalau keinginanku masih belum terpenuhi. Apalagi menyangkut keadaan perutku”
Dengan terpaksa, aku pergi keluar untuk menbelikannya ayam bakar. Nihil. Aku tak menemukan satu restoran pun atau rumah makan yang menjual ayam bakar selarut ini di sekitar tempat tinggalku. Kuputuskan untuk kembali ke rumah karena pekerjaanku memang masih banyak sekali.
“Maaf Taka, aku tak menemukan satu restoran pun yang menjual ayam bakar”
Ku gantungkan baju hangatku dan melajutkan pekerjaanku kembali.
“Aiiisshh!!! Ayolah Toru. Aku ingin sekali ayam bakar” Taka kembali lagi merengek sambil mengguncang-guncangkan tanganku.
Aku tak menggubrisnya. Aku tetap fokus pada permainan gitarku. Tapi aku meresponnya ketika ia mulai berbicara kembali.
“Bagaimana kalau kau membuatkannya untukku?”
“Tidak ada daging ayam di lemari esku” ucapku datar.
“Iya, aku tahu aku tahu. Kau potong saja ayam itu” ucap Taka sambil mengarahkan jari telunjuknya menuju ayam bantam yang berada dalam kandang yang seharusnya digunakan sebagai kandang anjing pudle atau kucing.
“Tidak, tidak, tidak. Lagipula itu bukan ayamku, itu ayam bantam kesayangan Mika. Dan Mika sedang menginap di rumahku”
“Aku tahu Toru jika dia menginap disini, tapi sekarang dia sudah tidur kan bersama adik perempuanmu. Ayolah, besok pagi kau bisa membelikan ayam yang sama untuk menggantikan ayamnya sebelum dia bangun.”
Tak ada respon dariku.
“Yasudah terserah kau saja jika kau tak ingin pekerjaan kita selesai malam ini”.
Dia mulai berbicara lagi. Kali ini aku benar-benar Skak matt, tidak bisa menolak lagi.
“Ya ya ya Mr. Freak. I’ll do it”
Terpaksa aku meng-iya-kan apa keinginannya. Apa boleh buat, dia memang seperti itu. Pekerjaannya tak akan selesai ketika keinginannya belum terpenuhi, sedangkan besok siang adalah deadline untuk menyelesaikan semua aransemen lagu-lagu ini. Ah, tapi aku juga tidak ingin mengecewakan Mika. Maafkan aku Mika.
Setelah 30 menit berlalu, ku berhasil membuat ayam bakar yang diinginkan Taka.
“Enak sekali Toru, kau koki yang hebat. Ayam bantam bisa kau sulap menjadi ayam bakar seenak ini”
Taka berbicara padaku dengan mulut yang masih terisi penuh ayam bakar, sembari mengacungkan jempolnya ke arahku. Aku tak menghiraukannya.
Selang beberapa detik setelah Taka bicara, terdengar suara gelas tiba-tiba terjatuh yang sepertinya berisi penuh air putih. Taka dan aku refleks menoleh ke arah sumber suara. Kaget.
“Mikkaaa”
“Ayamkuuuuuuu??” Mika terpaku.
***
Hari sudah larut malam. Dan aku masih berdiri di depan rumah Mika dengan baju yang masih basah setelah hujan mengguyurku siang tadi. Sepertinya tidak ada harapan untuk Mika memaafkanku. Tetap, aku akan berdiri disini hingga dia memaafkanku.
Ponselku berdering.
“Sebuah Email? Dari Mika” batinku senang.
From: My Miichaan
Aku sungguh kecewa padamu Toru. Aku sangat marah sekali padamu. Aku tak tahu apa aku bisa memaafkanmu atau tidak. Mungkin maafku akan kau dapatkan jika kau bisa menghadirkan Hiro, ayam bantamku itu di sisiku kembali.
Deg. Ada sesuatu yang membuat sakit di dadaku. Aku tak pernah melihat dia semarah itu kepadaku sebelumnya. Dan aku tahu, dia selalu serius dengan ucapannya.
Rasanya aku ingin menjerit sekencang-kencangnya. Tapi, tiba-tiba sakit yang luar biasa menyerang kepalaku. Pandanganku kabur. Kakiku lemas, tak bisa menopang tubuhku untuk berdiri. Tubuhku tersungkur. Kemudian, gelap.
-End-
______________________________________________________________________
Ceritanya sih FF, tapi geje banget yak? Ngaco yak? Yasudah, ini cuma ff dan hanya untuk kesenangan semata, ckckck :D
Tapi meskipun FF ini ngaco, no copy cat yak :D
Btw, tau gak sih ayam bantam itu apa? Belum tau yak?
Ayam bantam itu nama lain dari ayam kate. Tau kan ayam kate apa? Kebangetan kalo gak tau mah, ckckck.
Badewey lagi nih, ini FF terinspirasi dari iklan mie se*piiiiiiiiippp* (sensor), haha.
Yasudahlah, segitu aja.
Makin ngaco daah, lol.
Maaf yak ngeselin, hihi.
Arigatou Gozaimasu :3
Langganan:
Postingan (Atom)